Sabtu, 26 April 2008

Hutang yang Merubah Jalanku,,,,

Tak terasa hampir 6 tahun sudah hidup menjadi "pahlawan devisa" ,,tak pernah mimpi kalau akhirnya jalan ini yang aku pilih ,,entahlah hidup emamng panggung sandiwara,,,,,,,aku hanya sebagai pelaku bukan sutradara, hanya Tuhan yg tau,,tapi disisi lain aku bersukur bisa seperti sekarang membantu walaupun hanya sedikit.... masih teringat di memory saat2 menjelang lulus smu seorang sobatku namnya Didik bertanya padaku "
Didik: "Res awakmu mengko arep nyapo kalau dah lulus?? tanyanya dengan serius."
Ku : "mmm opo yo kuliah or jd guide or may be terlempar ke negara mana gitu." jawabku santai sambil duduk di lantai .
Didik : "wah mengko ra payu lhoo lek cewek seneng berklana "
aku hanya terseyum menanggapi ocehannya ,,,,,tp ternyata terbukti aku sampai saat ini masih menyandang status single he he ..

waktu kelulusan aku dah berniat kuliah dengan hanya memegang biaya pendaftaran yg bs aku bawa ,,,dengan modal beasiswa buat orang2 kelas bawah sepertiku dan uang itu adalah hasil menabung ibuku bertahun2 agar aku bisa mewujudkan cita2ku,,,,...

Mimpi hanya tinggal mimpi ,,,,,,,,semua hanya angan2 tanpa bisa diwujudkan lagi.....semua lenyap bersama pamanku yg kabur membawa semua mimpiku............malah aku mendapat peninggalan yg berharga yakni "hutang" yg sekarang ada di pundakku .......marah , kecewa, dendam bermain2 di dalam hatiku....saat2 itulah ada tetangga yg menawariku bekerja sebagai PRT alias TKw di Hongkong....dengan iming2 gaji 3 juta rupiah...... dengan hati hancur lebur aku berangkat agar bs meringankan dan membantu ortu.....

Di PT.BINA MANDIRI ....Malang akhirnya aku bermukim semua berjalan lancar2 selama masa karantina dan belajar bahasa......yg tanpa sengaja aku bertemu sobat2ku yg sampai skrg msih saling call,dan bs melupakan rasa sedih karena masa2 itu aku bersama2 temen2 senasib,,,,mereka cewek2 yg luar biasa pernah aku kenal ..menangis bersama pas dapat jatah tidur di ruang makan ....jatah jaga.....nasib baik menyapaku hanya 3 bulan aku berada disana , visaku turun dan bertepatan jg dengan sobat2ku mereka jd visanya turun......

Detik2 terakhir keberangkatan ...semua tes dr tulis sampai bahasa ....kamu ikuti, org2 dr depnaker yg datang khusus untuk itu seperti ujian negara he he .....padahal sejatinya lulus gak lulus tetep terbang ke negara tujuan......cuma sebagai formalitas saja.

Bagaikan mimpi saking senangnya akhirnya keluar jg dr penampungan......
perpisahan dengan teman2 begitu menyedihkan ....pelukan dan doa smoga mereka juga menyusul......tak pernah terpikirkan apa yg akan kami hadapi di depan mata....di negara orang.....ternyata peribahasa lebih baik hujan batu di negeri sendiri tak berlaku lg buat km CTKW ...

Sampai juga di Hongkong setelah perjalanan selama 4 jam dipesawat terbang yg bagaikan setahun......wajah2 wong ndeso yg keliatan ketika berjalan di bandara dengan seragam yg ada tulisan PT ,,,,,,melongo2 melihat bandara yg serba wahhh dimataku saat itu......mirip2 org yg gak pernah menginjakkan kaki di kota besar ...keliahatan bloon dan polos....

Pekerjaan sebagai pembokat ternyata gampang2 susah dan banyak gak enaknya awal2 masa adaptasi.....bahasa, budaya, dah semua yang berbeda ....perut yang biasa sambel dan nasi hrs berubah 360 derajat.,,, mengikuti gaya orang chinese yg hanya sarapan roti ,,,kaya org bule,,yg paling puyeng "nyerateni" watak bos ......tapi kalau ingat homework yang harus aku bereskan jd semangat lagi......

Underpay selama 2 tahun aku jalani tanpa menuntut yg harusnya HK$3600 aku hanya menerima HK$2000,,,,walapun bisa tapi tidak aku lakukan ....karena saat itu aku anggap masa2 belajar dan aku tak bisa2 apa...karena semua pelajaran yg aku dapat di indo berbeda dengan praktek yg hrs aku hadapi dirumah bosku...dah lah anggap aja uang kursus pikirku..memang salah besar sebenernya tapi jalan pikiranku saat itu memang seperti itu.

Bosku yang sekarang sangat baik....mereka menerima aku seperti keluarga sendiri....dan aku bersukur dengan semua karunia Tuhan ini.....no underpay....hampir 2 kali kontrak kerja aku disini...walaupun mereka bukan orang kaya ....mereka respect terhadapku dan memberi kebebasan kalau aku ingin maju....

Seandainya tanpa "PR" itu tak kan mungkin aku menempuh kuliah di "universitas terbuka" ini...bagaimanapun kesulitan di awal tapi ternyata ada hikmah yg sangat besar dibalik semua itu...disini aku bs memperoleh pengalaman hidup yang paling berharga ...bertemu wonderful people..cewek2 tegar ......semua kejadian pahit hanya bisa diikhlaskan toh semua sudah terjadi, gak ada yg perlu kusesali sekarang, hanya itu yang bisa membuatku merasa berharga.......
Selengkapnya...